Minggu, 27 Desember 2015

Sambalado Ayu Ting Ting selalu buat penasaran

Sambalado Ayu Ting Ting @ indohitsmusic.com
Semenjak Ayu Ting Ting ditinggal oleh suaminya, saya tidak tahu lagi ia sudah menemukan alamat yang benar ataukah masih terus bergulat pada alamat palsu. Walaupun masih belum ada konfirmasi dan informasi valid soal alamat tersebut, Ayu Ting Ting sudah merilis sebuah lagu yang berjudul 'Sambalado'.

Saya tidak terlalu mengikuti kabar terbaru Ayu Ting Ting, saya juga tidak terlalu suka sama dangdut setelah era Evi Tamala digantikan oleh Inul Daratista dengan goyang ngebor-nya. Namun, saat ini dangdut tetap menjadi musik rakyat Indonesia.

Cerita ini bermula saat saya pergi ke pasar beberapa minggu yang lalu, saya mendengar lagu Sambalado milik Ayu Ting Ting tersebut. Awalnya saya biasa saja, namun penjual DVD bajakan memutar lagu ini terus menerus. Saya tidak begitu tertarik dengan lagunya, tapi karena terus diputar saya jadi hapal bagian liriknya yang paling saya ingat.

Sambala sambala bala sambalado
Terasa pedas, terasa panas
Sambala sambala bala sambalado
Mulut bergetar, lidah bergoyang

Cintamu seperti sambalado ah ah
Rasanya cuma di mulut saja ah ah
Janjimu seperti sambalado ah ah
Enaknya cuma di lidah saja hoo ooo

Saat mendengarkan lagu dan ditemani bau menyengat parit pasar, lirik yang saya hapal ini hanya muncul satu kali di awal. Saya tidak hapal liriknya yang lain, sambil membawa barang belanjaan saya berjalan di seputaran penjual DVD bajakan tadi. Beberapa menit saya lalui untuk menunggu lirik yang sudah saya hapal, sayangnya bagian tersebut sama sekali tidak muncul kayak menunggu boker, pas sudah kebelet nyampe di toilet malah gak keluar.

Saya semakin penasaran, akhirnya saya diam di depan lapak penjual DVD bajakan tadi. Setelah menunggu, Akhirnya muncul juga bagian ini. Saya puas, sampai-sampai saya selebrasi seperti mencetak gol penting di ajang piala dunia. Walaupun begitu, sebuah kekecewaan menyelimuti hati karena setelah bagian yang saya tunggu-tunggu itu muncul tiba-tiba lagunya selesai, serasa diberi harapan namun hanya sebuah harapan. Tidak lebih. Fak!

Akhirnya saya bergegas pulang, saya lari dengan cepat ke parkiran. Saya tarik gas sekencang-kencangnya. Anehnya kendaraan yang saya bawa malah tidak bergerak. Ternyata saya lupa masukin giginya.

Sesampainya di rumah, saya langsung buka netbook dan mencari video Sambalado di Youtube. Langsung saya putar, saya dengarkan dan ternyata suaranya Ayu Ting Ting ini biasa aja ya? Terlepas dari semua itu, yang aransemen lagu ini pinter, dia buat lagu yang memang buat orang penasaran. Dalam lagu ini, bagian yang paling mudah diingat ditempatkan di depan dan bagian belakang lagu saja lalu lagunya selesai. Sehingga banyak orang penasaran menunggu bagian lagu tersebut. Hasilnya, video ini sudah diputar 19 juta kali di Youtube. Hebat ya.

Masih gak percaya? Putar videonya di bawah ini.



Read »

Jumat, 25 Desember 2015

Gebetan jenis ini bikin pengen masuk pesantren

Ilustrasi wanita cantik berhijab @ Ngonoo.com


Selain gravitasi, wanita berhijab memang punya daya tarik sendiri, banyak toh yang mengakui? Senyum mereka lebih adem, kadang wanita dengan paras biasa setelah berhijab malah jadi terlihat cantik. Ada kan yang kayak gitu? Adalah pasti.

Nah, ngomong-ngomong soal hijab, saya pernah dekat dengan seorang wanita yang berhijab, sebut saja namanya Fatimah. Fatimah ini wanita keturunan Arab, saya bisa dekat waktu itu karena dikenalkan oleh seorang kawan. Melihat foto Fatimah di sebuah media sosial buat saya langsung sayang.

Fatimah itu punya senyuman yang indah khas wanita-wanita Arab yang dibalut dalam hijab yang gaul. Hidungnya, masyAllah mancung ngalah-ngalahin keran wudhu di masjid. Begitu saya lihat foto tadi, saya langsung pengen masuk pesantren dan langsung mendalami kitab Ta’limul Muta’alim.

Tapi apa daya, saya ini orang tidak religius-religius banget walaupun begitu saya beranikan diri untuk mendekati Fatimah, dengan tekad bulat dan keteguhan hati demi mendapatkan pacar. Saya beranikan diri menyapanya di media sosial. Fatimah orang yang ramah, saya minta ID aplikasi pesannya aja langsung dikasih. Dari situ saya langsung mikir, dialah yang akan jadi ibu untuk anak-anak ku.

Akhirnya saya dan Fatimah lanjut ngobrol di aplikasi pesan, saya pikir ini jadi kemajuan saat mendekati Fatimah. Pasalnya setelah bisa ngobrol nanti, saya akan ajak dia ketemuan, ajak pacaran, lalu kami bakal naik haji bareng. SubhanAllah...

Tapi realita selalu mengalahkan ekpektasi, saya yang awalnya menyapa dengan 'Hai' dimarahin sama Fatimah "Sebagai muslim kamu harusnya menyapa dengan Assalamualaikum dong," ujarnya.

Akhirnya saya balas pesannya "Assalamualaikum ya ahli kubur," kata saya. Dia mengirimkan emot tertawa, akhirnya kami mulai bercanda. Seharian kami habiskan bercanda di aplikasi pesan. Dalam obrolan tersebut saya bertanya padanya "Fatimah kamu tinggal di mana?" dia menjawab "Saya tinggal deket kampus bang, ngontrak sendiri".

Saya balas pesannya lagi "Lho, kok ngontrak sendiri?" Setelah agak lama Fatimah membalas "Iya bang, soalnya kemarin ngontrak sama temen gak cocok, soalnya mereka rada jorok," terangnya.

Saya balas pesannya dengan cepat "kan gak enak kalo ngontrak sendirian gitu?" sekitar beberapa detik saya mendapatkan balasan darinya "Walaupun aku sendiri, aku yakin ada Allah di sampingku," balasnya.

Agak lama saya membaca pesan tadi. Rada gak nyambung sih, tapi kalau sudah bawa-bawa Allah saya bingung juga mau balas apa. Saya terdiam, saya baca lagi pesan tersebut, saya berpikir sambil mengerutkan dahi, saya baca lagi, saya baca lagi. Ini Fatimah apa Mamah Dedeh? saya juga bingung. Akhirnya balasan saya cuma "Aamiin."

Memasuki hari kedua usaha mendekati Fatimah, saya ingin cepat bertemu dan buat janji dengannya. Bodo amat kalau dibilang terlalu cepat, akhirnya saya bilang "Eh kita kopdar yuk, ngopi-ngopi cantik gitu," tanpa diduga dia balas pesan saya "Kapan?" Pucuk dicinta ulam pun tiba, saya langsung balas pesannya "Yaudah, entar malam aja gimana?" dia balas dengan cepat " Besok sore aja bang, jangan hari ini."

Setelah itu saya setujui, namun sayangnya jawaban 'oke' saya dibalas dengan syarat sebelum bertemu saya harus puasa terlebih dahulu karena janjian kopdar tadi tepat di hari Kamis (dalam Islam ada puasa sunnah untuk hari Senin dan Kamis) Fatimah menjelaskan jika ia juga akan puasa bahkan akan bangunkan saya sahur. Nantinya, saat bertemu ia merencanakan buka puasa bareng sambil kopdar. SubhanAllah...

Syarat tadi membuat saya terpukul, saya merasa tidak suci, saya tidak pantas ada di dekatnya sekaligus dibuat ngeri. Realitas memang kejam, saya pun pulang naik onta melawati gurun gersang diiringi lagu Dreming with Broken Heart milik John Mayer.

Ribet banget sih, njing!
Read »

Rabu, 16 Desember 2015

Contoh Terima kasih tidak pada tempatnya

Terima kasih Net TV @ Youtube.com

Menurut KBBI, Terima Kasih/te·ri·ma ka·sih/ n rasa syukur atau berterima kasih/ber·te·ri·ma ka·sih/ adalah mengucap syukur; melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan dan sebagainya.

Di dalam kehidupan sosial, 'terima kasih' ini acap kali kalian ucapkan ataupun kalian terima. Namun, belakangan ucapan ini sering salah tempat, salah jalur, dan salah orang. Apalagi contoh salah tempat, salah jalur, dan salah orang ini disiarkan oleh televisi Indonesia.

Dalam gelaran Piala Jenderal Sudirman, Net TV menjadi TV resmi yang menyiarkan seluruh pertandingan kejuaraan tersebut. Untuk segi kualitas siaran, Net adalah yang terbaik karena menampilkan gambar HD nan jernih layaknya paha girls band Korea Selatan ke TV semua pemirsanya. Saya sendiri yang menjagokan Arema Malang dalam kejuaraan ini puas dengan suguhan gambar dari stasiun TV yang terhitung baru tersebut.

Namun sayangnya dalam siaran tersebut, Net tidak jauh berbeda dengan ANTV. Pasalnya Net TV dalam beberapa siaran langsungnya selalu menampilkan penonton yang membawa kertas karton ucapan 'terima kasih', seperti gambar di bawah ini.

Supporter di stadion saat ISL @ flowercityboys.blogspot.com
Saya merasa tergelitik dengan fenomena tersebut semenjak muncul di laga ISL besutan PSSI yang kini tengah dibekukan oleh FIFA. Entah apa alasannya, hal ini menjadi tidak relevan menurut saya. Masalahnya, yang mengucapkan terima kasih malah supporter yang ada di Stadion. Laah, kan itu orang nonton langsung di stadion, ndak di TV! Harusnya ya, pemirsa yang nonton TV dong yang melakukan hal ini. Bener gak?

Yang bener, penonton di stadion membawa karton 'terima kasih' untuk pihak-pihak penyelenggara pertandingan, bukan sama stasiun TV. Misalnya "Terima kasih bapak-bapak panitia penyelenggara pertandingan, kami beli tiketnya di calo lho." ucapan ini lebih relevan dibandingkan ucapan terima kasih ke TV.

Nah, hal ini jelas sebuah iklan, namun iklan juga butuh kemasan yang cerdas, bukan? Walaupun begitu, menurut saya ini semua juga bukan salahnya Net TV, bisa jadi salahnya si supporter yang mau aja diperalat TV dan garis bawahi juga jika kesalahan ini tidak ada kaitannya dengan revolusi mental yang diusung Jokowi.

Terima kasih sudah membaca - contoh ucapan yang tidak salah tempat. 
Read »

Senin, 14 Desember 2015

4 Jenis pengguna media sosial menyambut hujan

Ilustrasi hujan @ wisdompills.com

Hujan adalah mesin waktu yang membawa banyak kenangan untuk orang-orang merindu. Sedikit romantis tidak akan membuat kalian mati, tapi bukan itu yang akan saya bahas, guys. Musim hujan telah datang, Nikita Mirzani digerebek karena kasus prostitusi, Setya Novanto pun masih jadi tanda tanya apakah dihukum ataukah menjadi seorang yang bebas dalam kasus 'Papa Minta Saham'. Jangan pikir ini tidak ada kaitannya. Memang tidak ada.

Musim hujan tiap tahun selalu datang, walaupun tidak tepat waktu, namun media sosial selalu meriah menyambutnya. Penyambutan media sosial soal hujan ngalah-ngalahin sambutan Jokowi saat berkunjung ke Amerika Serikat yang beberapa waktu lalu jadi viral di media-media negeri ini.

Karena hujan, media sosial jadi meriah dan banyak penggunanya menyambut fenomena alam ini dalam berbagai cara.  Kalian mau tahu jenis pengguna media sosial menyambut hujan? Tidak mau? Oke, tetap akan saya jelaskan.

1. Anak Tepi Jendela
Ilustrasi anak tepi jendela @ Theatlantic.com
Anak tepi jendela adalah penggambaran tentang pengguna media sosial yang selalu memposting segala sesuatu tentang hujan dengan kata-kata romantis. Biasanya pengguna ini akan duduk atau berdiri di tepi jendela mengagumi hujan untuk mendapatkan inspirasi ala filsuf sudut jalan Athena, Socrates. Tidak lupa pengguna jenis ini akan memegang gadget canggihnya dan memposting apapun yang ada di pikiran mereka. Mereka akan berada di tepi jendela selama mungkin hanya untuk mengagumi hujan. Kadang pengguna media sosial jenis ini susah dibedakan dengan burung kakak tua hinggap di jendela, nenek sudah tua giginya tinggal dua.. tek dung tek dung tek dung tralala -ulang 2x - burung kakak tua.

2. Anak kelon-kelonan
Posting soal kelonan @ Twitter.com
Ini adalah salah satu penyambutan yang ramai di media sosial entah Facebook dan Twitter atau media sosial lainnya. Fenomena ini selalu mucul saat musim hujan, setiap tahun, setiap saat yang bisa jadi hingga kiamat nanti. Hujan memang menjadi musim favorit anak kelon-kelonan untuk melemparkan kode bersama turunnya hujan. Biasanya postingan mereka saat hujan bernada 'ngajak kelon' misalnya saja "Hujan deres banget, enak kelonan nih," atau "Hujan, enaknya kelonan nih," intinya ngajak kelonan terus. Tuh, sama polisi tidur!

Kadang saya mikir, pengguna media sosial jenis ini hidupnya berat banget. Masa mau kelon aja harus nunggu hujan. SubhanAllah..

3. Keluhan
Keluhan soal hujan @ Twitter.com
Kalo ini ada setiap hari, namun kalo hujan keluhan mereka berubah. Biasanya sebelum hujan pengguna media sosial jenis ini selalu mengeluh soal hidupnya yang sial dengan pekerjaan menumpuk dan masalah lainnya. Namun saat hujan, mereka menambahkan keluhannya tentang hujan. Ndak berubah sih, cuma memang nambah. Dasar orang-orang tidak pernah bersyukur, pasti pendidikan agamanya jelek, Kafir!

4. Putar lagu bertema hujan
Cuplikasi video klip November Rain @ Malesbanget.com
Banyak musisi dunia menghasilkan karya yang terinspirasi dari hujan. Karena banyak, saya tidak akan menyebutkan satu per satu misalnya saja Gun N' Roses, Adele, Mariah Carey, Sheila on7, Taylor Swift, Bruno Mars, Frau - lho malah disebutin-, Nah lagu-lagu bertema hujan inilah yang biasanya akan dipamerkan pengguna jenis ini dikala hujan turun. Tidak lupa, mereka menulis caption yang biasanya berisi lirik dari lagu yang diposting tadi. Ini mungkin jadi salah satu cara mereka mengekspresikan diri, tidak ada salahnya memang. Memang. Yang salah kalau pengguna jenis ini posting lagu sambil minta saham ketika diadili malah menyatakan tidak bersalah, eh..

Demikianlah beberapa jenis pengguna media sosial menyambut musim hujan. Saya juga pengguna media sosial, yang saya lakukan saat hujan turun malah kombinasi dari semua jenis ini. Biasanya, saya posting lagu bertema hujan dengan caption yang puitis seperti anak tepi jendela yang berisi keluhan yang ujung-ujungnya minta kelon.  Nah, kalau kalian yang mana?
Read »

Sabtu, 12 Desember 2015

Kali ini Apple mungkin kalah

Steve Jobs @ Applemagazine.com

Siapa yang tidak kenal Apple? Jika tidak kenal maka kalian adalah orang yang pura-pura tidak kenal karena lebih menggandrungi gadget Android dan Windows. Setidaknya kalian pasti tahu brand asal Cupertino ini dengan segala kemewahan desainnya.

Saya bukan anak desain, tapi setidaknya saya adalah orang awam yang mengerti bagaimana bagusnya sebuah desain. Apple adalah salah satu perusahaan yang saya anggap memiliki desain untuk gadget yang sederhana namun menawarkan banyak kemewahan.

Saya baru menggunakan perangkat Apple sekitar dua tahun yang lalu, itupun menggunakan iPhone 4S dari hasil tabungan gaji saya menulis selama berbulan-bulan. Saat itu saya memang hanya ikut-ikutan saja, namun malah mencintai perangkat tersebut karena kinerjanya yang sangat apik.

Saya juga bukan penggemar berat, namun untuk sisi desain saya memang lebih memilih produk Apple ketimbang produk besutan perusahaan teknologi lainnya. Namun untuk zaman keemasan perusahaan ini bersama Steve Jobs saja, untuk sekarang saya malah sedih melihat desain produk-produknya.

Baru-baru ini Apple merilis sebuah case atau biasa disebut casing, perangkat ini memiliki baterai cadangan, secara fungsi ini memang apik. Namun sayangnya dari segi desain sangat tidak bagus menurut saya.  Kalian bisa lihat sendiri desainnya, casing ini memiliki punuk tepat di belakangnya. Hal ini malah mengingatkan saya karakter kartun Quasimodo yang memiliki punuk seperti unta. Tidak baguslah menurut saya.

Smart Battery Case milik Apple @ Tech Crunch

Bukan cuma saya lho yang ngomong. Di media luar negeri, desain ini jadi bahan kritikan yang luar biasa. Padahal seperti yang saya baca di buku biografi Steve Jobs yang ditulis oleh Walter Isaacson, Steve Jobs adalah orang yang cerewet jika berbicara masalah desain. Bahkan dikatakan buku tersebut, Jobs sampai-sampai menata dengan apik komponen-komponen hardware yang ada di Mac walaupun komponen ini tidak terlihat. Jobs adalah orang yang perfeksionis, ia menganggap produk Apple adalah karya seni.

Sejak Tim Cook mengambil kemudi Apple, banyak produk yang desainnya kacau misalnya saja layar iPhone yang semakin tahun semakin memanjang. Mungkin jika metode ini terus digunakan hingga tahun 2020,  iPhone bisa digandeng saat berjalan karena memiliki tinggi yang sama dengan kalian sehingga kalian tidak kesepian lagi berjalan sendirian selama hidup ini.

Tidak hanya itu, stylus sebuah perangkat seperti pensil yang tidak lekat dengan Apple kini juga diproduksi untuk iPad Pro. Padahal tahun 2007 yang lalu Steve Jobs alergi dengan perangkat ini saat merilis iPhone generasi pertama di MWC (Mobile World Congress).

Tim Cook tidak bisa disalahkan juga, pasalnya teknologi terus berkembang persaingan yang demikian ketat dengan permintaan pasar yang beragam. Tim Cook juga tidak jelek-jelek amat menjalankan perusahaan tersebut, ia juga memiliki prestasi yang dikatakan lebih baik dari Jobs. Namun saat ini sepertinya Apple lebih butuh orang seperti Steve Jobs yang brutal dan brilian atau pilihan lain kalah dengan pesaing-pesaingnya.

Maka dari itu, saya mempertahankan iPhone 4S. Pasalnya perangkat ini adalah karya seni terakhir dari Steve Jobs sebelum ia meninggal. Produk setelah itu saya anggap jelek karena saya ndak kuat beli, mahal mamenn..

Android mungkin bisa jadi pilihan? Atau Windows 10 Mobile? Ya tergantung dompet lagi..
Read »

Rabu, 09 Desember 2015

Path dan perubahannya

Media Sosial Path @ Recode.net

Setidaknya media sosial ini menjadi pelarian saya jika ingin bermain media sosial dengan tingkat privasi yang tinggi. Berbeda dengan media sosial yang lain, teman-teman Path saya memang saya seleksi dengan teman yang benar-benar dekat dengan saya. Gampangnya, saya memiliki teman di Path yang memang aktif di lingkaran pertemanan dunia nyata, inilah yang membedakan dari penggunaan media sosial lain buat saya.

Namun selama dua tahun saya memiliki akun di media sosial yang diakuisisi Bakrie ini, saya merasakan banyak perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Saya yakin jika beberapa perubahan ini juga dirasakan oleh kalian.

Awalnya saya tidak mengendus perubahan ini, pasalnya Path memang asik untuk dimainkan karena saya bisa memaki di sana, saya bisa posting hal-hal bodoh, pokoknya asiklah kayak di gresik - Gresik apanya yang asik ya? - waktu itu zamannya saya masih kuliah. Teman-teman Path saya juga asik pasalnya semua masih kuliah, walaupun memang saya yang paling lambat lulusnya. Dengan begitu, lelucon yang paling banyak beredar adalah masalah skripsi. Pokoknya asiklah.

Sampai akhirnya, semua teman Path saya sedikit demi sedikit menyelesaikan studinya, tiap bulan ada saja yang upload tanda tangan ACC dari dosen pembimbing, ada yang upload foto wisuda, ada yang check in di tempat wisuda, sampai-sampai ada yang upload foto pakai toga dengan hastag OOTD (Outfit of the Day). Mana ada OOTD pakai toga, terlalu mengada-ngada, terakhir saya pakai toga pas wisuda TK Al Qur'an ndak begitu tuh..

Ya, seperti perkiraan, saya memang lulus paling uncit. Jadi selama proses saya fokus kuliah dan mengerjakan skripsi, tiap saya posting di Path selalu ada komentar 'Skripsi Apa Kabar?', 'Kapan Lulus?' dan sebagainya seraya mengejek. Padahal postingan itu ndak ada kena-mengenanya dengan skripsi ataupun tanggal wisuda. Melihat komentar ini, saya cuma bisa menghela nafas panjang saja sambil mengirimkan sejumlah santet.

Setelah disiksa dengan pertanyaan tersebut selama berbulan-bulan, akhirnya saya lulus. Iya saya lulus dengan memuaskan, maksudnya dengan pengalaman kuliah yang lama dan PUAS. Tentu saja hal ini akan saya bagikan di media sosial Path - kalian tahulah Path juga bisa jadi ajang pamer kan? - namun sayangnya jarang yang mengucapkan selamat yang ada malah komentar 'Ya ampunn akhirnya lulus' dan berbagai macam komentar berkalimat beda namun tetap memiliki makna yang sama.

Pada akhirnya, semua yang lulus akan bekerja. Ya, fase ini adalah fase di mana semua orang akan mengeluh soal pekerjaannya, saya santai saja.  Sebelumnya saya memang sudah bekerja sambil kuliah, fase ini sih ndak terlalu ngefek buat saya.

Sekarang, munculah fase kawin, fase di mana teman-teman saya yang sudah bekerja dan mengeluh soal kerjaan tiap senin mengakhiri masa lajang mereka. Saat ini, hingga detik ini, timeline Path saya di penuhi dengan foto pre-wedding dengan kata-kata gombal 'Kamu yang terakhir, kamu yang akan mengisi hidupku bla bla bla'.

Saya memang belum ada rencana ke sana, tapi anehnya teman path saya yang sudah menikah selalu menanyakan "Kapan Nikah?" di tiap postingan Path yang tidak ada kena-mengena dengan masalah pernikahan. Mereka seperti trol internet dan harus dimusnahkan. Anehnya lagi, temen saya yang jomblo dan jodohnya masih berupa embrio juga menanyakan hal yang sama 'KAPAN NIKAH?'. Laaah situ gimana?


Belum lama ini, timeline Path saya malah berubah jadi kayak penitipan anak. Ya ampuun tiap minggu pagi atau weekend temen-temen Path saya bawaanya malah upload foto anaknya. Saya sering komentar soal lucunya anak mereka, namun alih-alih dapat ucapan terima kasih malah dibalas dengan komentar 'KAPAN NIKAH?'. Mau saya posting foto saya lagi salto, tumpuk-tumpukan, kepala saya jebol, komennya tetap sama, "KAPAN NIKAH?".

Akhirnya sekarang saya jadi jarang buka Path, teman-teman saya sudah dewasa dengan tanggung jawabnya dan ada beberapa tidak bertanggung jawab dengan pernikahannya karena kebelet menikah dan persiapan yang cukup. Hal inilah yang menjadi alasan saya untuk tidak cepat-cepat menikah - alasan aja sih. hehehehe.
Read »

Copyright © Lingkar Cerita

Designed by