Selasa, 28 Juni 2016

Masalah-masalah yang akan datang, bikin kamu naik kelas



Bukan mau ngomongin masalah naik kelas di sekolah, tapi lebih ke ujian atau masalah yang ada dalam hidup. Lebih njeru..

Tapi konsepnya hampir sama dengan kenaikan kelas di sekolah. Seseorang yang dinyatakan naik kelas dinilai memang lulus menghadapi ujian. Anggap ujian ini adalah masalah yang ada dalam hidup kalian ya.

Semakin banyak masalah, maka semakin banyak pengalaman, juga semakin tegar dalam menghadapi masalah lainnya. Banyak pelajaran yang bisa diambil dan dinikmati untuk dipraktekkan kembali di masalah-masalah yang akan datang.

Perlu memang untuk mengevaluasi suatu masalah, tujuan evaluasi ini bertujuan untuk mencari solusi. Namun kebanyakan orang, saat menemui masalah malah terfokus pada masalahnya bukan penyelesaiannya. Menurutku itu salah.

Harusnya, pelajari masalahnya, kemudian pikirkan solusinya dan terus fokus untuk menyelesaikan bukan mengeluh pada masalahnya. Aku sudah pernah mengatakan, mengeluh adalah hal yang manusiawi. Tapi ya, jangan sehari ngeluh 200juta kali, keluhan akan terus menjerumuskan kalian pada lubang gelap kesedihan. 

Misalnya aja nih, dalam suatu hubungan percintaan, saat diputusin pertama kali, rasanya sakit banget kayak dicubit. Dicubit gorilla. Bakalan sedih bangetlah, di dunia ini cuma terlihat hitam dan putih. Ndak ada warna kebahagiaan dan lain sebagainya.

Namun, setelah pernah merasakan sakitnya diputusin, nantinya bakalan beda lagi rasanya. Kalian jauh lebih tegar soalnya udah pernah merasakan patah hati yang sedihnya gila-gilaan. Nah, itu namanya naik kelas. Kalau sering banget diputusin, selain apes kalian juga bakalan terbiasa sama perasaan patah hati tersebut, akhirnya nanggapinnya santai deh. Naik kelas kan?

Di atas cuma contoh aja ya, soalnya gak normal kalau kalian diputusin terus. Sesekali mutusin lah. he he he..

Masalah gak cuma di percintaan lho, lebih dari itu. Semakin dewasa maka semakin kompleks juga masalah yang akan kalian hadapi. Yang tadinya kalau ada masalah langsung netek ke orang tua, nanti semakin bertambahnya usia kalian, maka kalian bakalan nyari tetek pacar. Gak lah. Kalian mau tidak mau harus menyelesaikan setiap masalah yang ada atau lari dari masalah. Yang pasti pilihan kedua bukanlah cara dari manusia dewasa menyelesaikan masalah.

Ingat wahai pemuda pemudi Indonesia, dari zamannya dinosaurus, hidup tidak pernah menawarkan kemudahan-kemudahan. Stay Strong!


Sumber gambar: kevingreenwired.com

Read »

Minggu, 26 Juni 2016

Jadi orang yang diremehkan itu asik kok




Pernah merasa diremehkan atau Direndahkan? Entah dari karir, latar belakang keluarga atau bisa jadi dari tampilan kalian. Aku sering mengalami hal ini.

Bahkan, sifat meremehkan ini biasanya datang dari orang-orang terdekat lho. Pertama-tama jika diremehkan, hal yang pertama yang dirasakan memang sakit hati. Sakitnya bikin kalian pengen memaki. Memaki dan berteriak langsung Di depan wajah yang meremehkan, sampe menyemprotkan liur..brrr. Gitu.

Namun seiring waktu, akan semakin banyak orang yang meremehkan. Akhirnya, kalian akan mengalami sakit hati terus menerus lalu bertekad untuk membuktikan jika kalian bisa. Nah, ini yang menurutku salah.

Ketika kalian coba membuktikan kepada orang yang meremehkan, maka secara tidak langsung kalian mengikuti apa yang orang itu mau. Kalau aku mikirnya sih, ngapain membuktikan diri kepada orang lain, mendingan buktikan kepada diri sendiri aja.

Sesuai sama pengalamanku, ketika kalian sudah bisa membuktikan kalian bisa, orang yang meremehkan juga gak bakalan sujud di hadapan kalian. Palingan juga orang tersebut ngeliat keberhasilan sambil ngomong 'oh'. Ya, sekedar 'oh'. Cuma 'oh'.

Dengan begitu, tidak ada yang terbayar dari usaha kalian membuktikan pada orang lain. Coba buktikan sama diri sendiri, gak bakalan ada beban moral dan yang pasti cuma kalian yang menikmati keberhasilan tersebut.

Jika saat ini ada di dalam fase hidup yang diremehkan, biarin aja. Gak usah terlalu sakit hati. Oke bolehlah sakit hati tapi jangan terlalu berlarut, jadikan energi sakit hati ini ke arah yang positif yang bisa memotivasi jadi lebih baik.

Lagian orang yang diremehkan itu asik. Kalau diremehkan yaudah usaha, kalau usahanya gagal ya anteng ajalah kan sudah dari sononya diremehin. Kalaupun usahanya berhasil, ya Alhamdulilah. Gak usah dibikin ribet. Yang pasti, proses yang sulit ini bakalan jadi bahan tertawaan kalian di masa mendatang. Percaya akan ada di mana kalian akan mapan, yang paling penting jalani aja yang ada sekarang, apalagi cowok nih! jangan pernah berhenti pokoknya, apalagi putus asa.

Aku jadi ingat kata-kata seorang teman yang sering berdiskusi denganku "Laki-laki hanya butuh waktu untuk mapan, yang penting jangan pernah berhenti." Lalu dia mencontohkan kasus Anang, Krisdayanti, dan Raul Lemos. Kemudian, kami mulai bergosip tentang tetek Krisdayanti.

Kalian bukanlah manusia satu-satunya yang merasakan hal ini, ada aku dan buanyak cowok lainnya yang merasakan fase diremehkan ini.

Pokoknya jangan menyerah ya!


Sumber gambar: boldomatic.com
Read »

Copyright © Lingkar Cerita

Designed by