Kamis, 17 November 2016

Telkomsel, PLN, dan Keikhlasan

Sumber gambar: Pinterest


Alkisah di sebuah pulau kecil di Kalimantan Utara, hiduplah dua orang sahabat yang begitu dekat bahkan lebih dekat dari biji pelir menggantung. Sebut saja nama mereka PLN dan Telkomsel.

Dua sahabat ini selalu menjadi kebutuhan yang sangat didamba-dambakan masyarakat. Saking pentingnya, duo sahabat ini selalu dipuja-puja masyarakat untuk selalu hadir dalam setiap lini kehidupan sosial di pulau kecil bernama Tarakan.

Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, PLN memiliki kekuatan yang bisa menghadirkan cahaya terang dan mnghidupkan alat eletronik masyarakat. Walaupun begitu jasa mereka tidak gratis seperti yang diberikan superhero Amerika, namun masyarakat tetap saja memujanya. Bahkan PLN menawarkan harga tinggi untuk jasanya, tarif termahal kedua tertinggi di negara yang disebut Indonesia.

Lain lagi Telkomsel, sahabat dari PLN ini memiliki kekuatan yang bisa memberikan hubungan komunikasi. Kekuatannya sangatlah dibutuhkan untuk zaman sekarang, seluruh warga yang ada di pulau kecil ini berharap banyak padanya untuk komunikasi mereka seperti berbicara dengan sanak keluarga, menjalankan bisnis, bahkan menjadi jalur tercepat untuk mengetahui informasi di luar pulau kecil ini.

PLN dan Telkomsel di Tarakan adalah perwujudan dari persahabatan yang hakiki. Mereka selalu bersama bahu membahu untuk membantu masyarakat. Walaupun menggunakan jasa mereka tidak GRATIS. Aku ulangi lagi ya. TIDAK. GRATIS.

Namanya sahabat yang lebih dari saudara, keduanya kadang usil. Entahlah usil atau memang disengaja, tabiat mereka sama. Mungkin karena seringnya bareng terus, kedekatan mereka ini kadang jadi masalah untuk warga kota. Misalnya saja, jika Telkomsel sedang usil-usilnya maka semua jaringan komunikasi mengalami gangguan. Dari internet, paket data, hingga sinyal untuk telpon pun tidak bisa digunakan sama sekali selama berjam-jam hingga berhari-hari.

Lalu, karena brotherhood-istilah yang digunakan untuk persahabatan mereka-PLN juga ikutan usil dengan memadamkan listriknya. Kadang setelah berjam-jam gangguan jaringan komunikasi karena keusilan Telkomsel, saat keusilannya usai PLN malah memadamkan listriknya. Internet tanpa listrik juga gak bisa ngapa-ngapain kan? Sangat mengagumkan persahabatan ini, tentu saja mengalahkan persahabatan Batman dan Robin.

Namun dari tingkah pola usil keduanya, masyarakat bisa mengambil hikmah dari usilnya kedua sahabat ini. Masyarakat harusnya sadar bahwa persahabatan keduanya patut mereka contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya saja kontruksi persahabatan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial masyarakat Tarakan, maka akan banyak perdamaian yang bisa dihadirkan di pulau kecil kaya minyak ini. Siapa tau dengan adanya perdamaian di kota ini, PLN dan Telkomsel Tarakan bisa mendapatkan Nobel perdamaian. Tentu saja akan jadi kebanggaan warga kota.

Tidak hanya itu, persahabatan Telkomsel dan PLN tentu saja dapat melatih keikhlasan masyarakatnya. Karena seringya usil, akhirnya masyarakat di Tarakan lebih memilih ikhlas dalam keusilan kedua sahabat yang tak terpisahkan ini. Jika ingin belajar ikhlas dan menempa keikhlasan, maka tinggallah di Tarakan. 
Read »

Senin, 07 November 2016

Cerita mantan dan sesal yang meraja (Imajiner)



Senyumnya dulu bagaikan malaikat, semua pakaian yang ia kenakan adalah yang terbaik yang pernah kau lihat. Walaupun ia memakai baju compang-camping dengan warna menabrak sana-sini tetap saja ia adalah hal terbaik yang pernah kau lihat.

Tingkah lakunya dulu adalah hal yang lucu yang membuatmu bahagia, bahagia yang melebihi saat kau menonton Komedian favoritmu. Ya, jatuh cinta memang seperti itu, berjuta rasanya kayak lagu lawas itu. Pagi adalah waktu favorit, di mana saat membuka hanphone lawasmu, ada pesan singkat darinya yang mengucapkan selamat pagi untuk menemani harimu yang sibuk. Setiap siang mengingatkanmu makan layaknya manusia yang kalau tidak diingatkan makan maka kau akan mati. Kemudian, menutup harimu dengan ciuman dan ucapan selamat tidurnya via pesan singkat atau pun secara langsung.

Apapun yang kau lakukan selalu mendapatkan dukungan penuhnya, apapun hasilnya ia selalu mengatakan 'bagus kok' ya walaupun kadang ia mengatakan tidak bagus tapi dengan kata-kata yang halus kayak paha girlband Korea. Itu selalu membuatmu semangat. Apa pun yang kau tulis, ia selalu membacanya. Apa pun warna yang kau rangkai ia selalu khidmat menikmatinya. Selalu dan selalu mendukungmu walaupun kau terjatuh, luka, lalu sembuh lagi.

Dia memang malaikat yang biasanya melindungi namun juga butuh untuk kau lindungi. Berjalan selama itu, waktulah yang menentukan, akhirnya kau bertemu dengan malaikat lainnya. Malaikat yang kau anggap lebih dari malaikat yang menjagamu selama ini. Perlahan kau tinggalkan untuk merapat ke malaikat yang menawarkan rupa serta pribadi yang menarik. Malaikat yang menjagamu selama ini kemudian bersedih, air matanya mengguyur bak hujan yang tidak bisa lagi kau hentikan. Maaf katamu, lalu kau meninggalkannya untuk memeluk malaikat lain yang kau temui itu.

Katanya Souljah, yang berkilau tidak selalu indah dan itu yang kau dapatkan. Akhirnya, malaikat dengan rupa dan pribadi yang menarik itu tidak seperti malaikat pertamamu, dan kini ia meninggalkanmu tanpa alasan, seperti yang kau lakukan dulu. Kemudian kau hancur lebur seperti abu dari kertas yang terbakar kemudian tertiup angin mengenai mata preman pasar lalu premannya mengamuk membunuh orang-orang yang ada di dekatnya. Ya, sedramatis itu. Lama kau tinggalkan malaikat pertamamu, kini ia sudah disembuhkan oleh waktu. Kau juga, kau juga disembuhkan oleh waktu kecuali sesalmu. Lalu kau hanya bisa katakan 'maaf' dan itu sudah terlambat.

Ada beberapa kemungkinan jatuh cinta, yang pertama di waktu yang tidak tepat, kedua pada orang yang tidak tepat, ketiga waktu dan orang yang tepat namun kau tidak tepat untuknya, lalu yang keempat adalah jatuh cinta untuk selama-lamanya. Celakanya, kemungkinan untuk jatuh cinta selama-lamanya bisa saja bercampur dengan sesalmu. Ya sudah, jangan benci dengan dirimu ataupun malaikat-malaikat yang hadir di hidupmu, cukupkan benci dengan perpisahan-perpisahan yang kau temui.
Read »

Copyright © Lingkar Cerita

Designed by