Latest Releases

Selasa, 09 Januari 2018

Kini Kita Sama Seperti Toko Kebab Itu



Setiap tanpa tujuan, kita selalu menuju satu, Toko Kebab yang hampir bangkrut itu. Toko kebab yang berada di pinggiran pasar dengan riuhnya perputaran uang di samping kiri kanannya, namun ia memiliki ruang sendiri yakni sepi. Setiap kita yang menjadi pasangan ini datang, seorang penjaga dan pengelola paruh baya terlihat sibuk untuk menyiapkan semuanya. Pesanan ku selalu kebab tanpa sayur yang kau katakan memiliki rasa 'lumayan' dan secangkir besar teh tarik, kadang, kalau sedang beruntung TV yang ada di toko kebab itu menyiarkan pertandingan sepak bola yang berhasil membuat kau ngambek karena tak kuhiraukan.

Sepanjang kita sering ke sana, Toko kebab itu tak pernah ramai, hanya ada kita berdua dan lelaki paruh baya sedang merokok berharap ada pelanggan lagi yang datang untuk menyantap kebabnya. Namun, kenyataannya kita berdua saja yang ada di meja pojok dengan pesanan yang sudah dihapalnya.

Toko kebab ini juga tidak terlalu penting bagi kita, tak pernah penting sama sekali, bahkan nama toko kebab ini kita tidak tahu, karena ia adalah tujuan kita yang sedang bingung mencari tujuan. Bahkan jika sedang asik dengan tempat baru, kita selalu lupa dengannya. Aku masih ingat raut lelaki paruh baya itu ketika menyambut kita yang hampir berminggu-minggu tidak ke sana. Kerutan wajahnya saat tersenyum, mata yang berbinar seperti jatuh cinta, serta keramahannya yang berlebihan. Nampaknya selama berminggu-minggu ia tidak kedatangan pelanggan.

Berjalannya waktu, lama kita tidak berkunjung ke sana, Toko kebab itu mulai gelap. Kita mengira ia hanya libur saja, beberapa hari kemudian keadaannya masih tetap sama. Gelap. Penjaga paruh baya itu masih ada di sana, seperti mengemas segala sesuatunya dalam pencahayaan seadanya.

Bahkan kita hanya lewat saja, alih-alih bertanya, sedih pun tak ada. Kita masih menganggap ia hanya libur saja dan melewatinya. Jahatnya, kita kadang berpaling ke penjual kebab franchise yang tersedia hampir di seluruh Indonesia. Berhari, berminggu, kemudian berbulan, masalah kita masih sama bingung dengan tujuan saat bertemu untuk bercerita. Lalu, kita terpikir toko kebab tadi, itu ide yang bagus dan aku langsung bergegas ke sana.

Sesampainya di sana, Toko kebab itu sudah tutup, tak ada lagi meja favorit kita. Lelaki paruh baya raib. Biasanya lelaki tua itu akan selalu tersenyum melihat pendar cahaya kendaraan terparkir di depan toko ini. Toko itu kosong, tak ada apapun kecuali gelap. Resmi tutup.

Seketika aku merasa kehilangan, entah kamu merasakannya atau tidak. Toko dengan kesederhaan tadi sudah tidak ada, lelaki paruh baya yang ramah namun terlihat kaku itu entah ke mana. Yang pasti bangunan itu tidak akan menjual kebab lagi, sudah pasti akan menjual barang lainnya yang menghasilkan cuan lebih banyak dan mengejar ketertinggalannya dengan toko sebelahnya yang ramai. Tak ada lagi ruang sepi yang diciptakan, sunyi kini tak meruang lagi di bangunan itu bersama lelaki itu.

Sama seperti kita kini. Tutup. Hilang. Berganti.

Kalau pun beruntung, rasa kehilangan sudah pasti menghampiri setelah rasa tak peduli. Entah aku, kamu atau kita, entah sekarang atau nanti kita tak pasti saling mencari lagi.

Kita adalah tujuan saat bingung mencari-cari tujuan. Kita adalah ketidakpentingan itu sendiri. Akhirnya, kita sama seperti toko kebab itu. Mati.

Read »

Kamis, 17 November 2016

Telkomsel, PLN, dan Keikhlasan

Sumber gambar: Pinterest


Alkisah di sebuah pulau kecil di Kalimantan Utara, hiduplah dua orang sahabat yang begitu dekat bahkan lebih dekat dari biji pelir menggantung. Sebut saja nama mereka PLN dan Telkomsel.

Dua sahabat ini selalu menjadi kebutuhan yang sangat didamba-dambakan masyarakat. Saking pentingnya, duo sahabat ini selalu dipuja-puja masyarakat untuk selalu hadir dalam setiap lini kehidupan sosial di pulau kecil bernama Tarakan.

Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, PLN memiliki kekuatan yang bisa menghadirkan cahaya terang dan mnghidupkan alat eletronik masyarakat. Walaupun begitu jasa mereka tidak gratis seperti yang diberikan superhero Amerika, namun masyarakat tetap saja memujanya. Bahkan PLN menawarkan harga tinggi untuk jasanya, tarif termahal kedua tertinggi di negara yang disebut Indonesia.

Lain lagi Telkomsel, sahabat dari PLN ini memiliki kekuatan yang bisa memberikan hubungan komunikasi. Kekuatannya sangatlah dibutuhkan untuk zaman sekarang, seluruh warga yang ada di pulau kecil ini berharap banyak padanya untuk komunikasi mereka seperti berbicara dengan sanak keluarga, menjalankan bisnis, bahkan menjadi jalur tercepat untuk mengetahui informasi di luar pulau kecil ini.

PLN dan Telkomsel di Tarakan adalah perwujudan dari persahabatan yang hakiki. Mereka selalu bersama bahu membahu untuk membantu masyarakat. Walaupun menggunakan jasa mereka tidak GRATIS. Aku ulangi lagi ya. TIDAK. GRATIS.

Namanya sahabat yang lebih dari saudara, keduanya kadang usil. Entahlah usil atau memang disengaja, tabiat mereka sama. Mungkin karena seringnya bareng terus, kedekatan mereka ini kadang jadi masalah untuk warga kota. Misalnya saja, jika Telkomsel sedang usil-usilnya maka semua jaringan komunikasi mengalami gangguan. Dari internet, paket data, hingga sinyal untuk telpon pun tidak bisa digunakan sama sekali selama berjam-jam hingga berhari-hari.

Lalu, karena brotherhood-istilah yang digunakan untuk persahabatan mereka-PLN juga ikutan usil dengan memadamkan listriknya. Kadang setelah berjam-jam gangguan jaringan komunikasi karena keusilan Telkomsel, saat keusilannya usai PLN malah memadamkan listriknya. Internet tanpa listrik juga gak bisa ngapa-ngapain kan? Sangat mengagumkan persahabatan ini, tentu saja mengalahkan persahabatan Batman dan Robin.

Namun dari tingkah pola usil keduanya, masyarakat bisa mengambil hikmah dari usilnya kedua sahabat ini. Masyarakat harusnya sadar bahwa persahabatan keduanya patut mereka contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya saja kontruksi persahabatan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial masyarakat Tarakan, maka akan banyak perdamaian yang bisa dihadirkan di pulau kecil kaya minyak ini. Siapa tau dengan adanya perdamaian di kota ini, PLN dan Telkomsel Tarakan bisa mendapatkan Nobel perdamaian. Tentu saja akan jadi kebanggaan warga kota.

Tidak hanya itu, persahabatan Telkomsel dan PLN tentu saja dapat melatih keikhlasan masyarakatnya. Karena seringya usil, akhirnya masyarakat di Tarakan lebih memilih ikhlas dalam keusilan kedua sahabat yang tak terpisahkan ini. Jika ingin belajar ikhlas dan menempa keikhlasan, maka tinggallah di Tarakan. 
Read »

Senin, 07 November 2016

Cerita mantan dan sesal yang meraja (Imajiner)



Senyumnya dulu bagaikan malaikat, semua pakaian yang ia kenakan adalah yang terbaik yang pernah kau lihat. Walaupun ia memakai baju compang-camping dengan warna menabrak sana-sini tetap saja ia adalah hal terbaik yang pernah kau lihat.

Tingkah lakunya dulu adalah hal yang lucu yang membuatmu bahagia, bahagia yang melebihi saat kau menonton Komedian favoritmu. Ya, jatuh cinta memang seperti itu, berjuta rasanya kayak lagu lawas itu. Pagi adalah waktu favorit, di mana saat membuka hanphone lawasmu, ada pesan singkat darinya yang mengucapkan selamat pagi untuk menemani harimu yang sibuk. Setiap siang mengingatkanmu makan layaknya manusia yang kalau tidak diingatkan makan maka kau akan mati. Kemudian, menutup harimu dengan ciuman dan ucapan selamat tidurnya via pesan singkat atau pun secara langsung.

Apapun yang kau lakukan selalu mendapatkan dukungan penuhnya, apapun hasilnya ia selalu mengatakan 'bagus kok' ya walaupun kadang ia mengatakan tidak bagus tapi dengan kata-kata yang halus kayak paha girlband Korea. Itu selalu membuatmu semangat. Apa pun yang kau tulis, ia selalu membacanya. Apa pun warna yang kau rangkai ia selalu khidmat menikmatinya. Selalu dan selalu mendukungmu walaupun kau terjatuh, luka, lalu sembuh lagi.

Dia memang malaikat yang biasanya melindungi namun juga butuh untuk kau lindungi. Berjalan selama itu, waktulah yang menentukan, akhirnya kau bertemu dengan malaikat lainnya. Malaikat yang kau anggap lebih dari malaikat yang menjagamu selama ini. Perlahan kau tinggalkan untuk merapat ke malaikat yang menawarkan rupa serta pribadi yang menarik. Malaikat yang menjagamu selama ini kemudian bersedih, air matanya mengguyur bak hujan yang tidak bisa lagi kau hentikan. Maaf katamu, lalu kau meninggalkannya untuk memeluk malaikat lain yang kau temui itu.

Katanya Souljah, yang berkilau tidak selalu indah dan itu yang kau dapatkan. Akhirnya, malaikat dengan rupa dan pribadi yang menarik itu tidak seperti malaikat pertamamu, dan kini ia meninggalkanmu tanpa alasan, seperti yang kau lakukan dulu. Kemudian kau hancur lebur seperti abu dari kertas yang terbakar kemudian tertiup angin mengenai mata preman pasar lalu premannya mengamuk membunuh orang-orang yang ada di dekatnya. Ya, sedramatis itu. Lama kau tinggalkan malaikat pertamamu, kini ia sudah disembuhkan oleh waktu. Kau juga, kau juga disembuhkan oleh waktu kecuali sesalmu. Lalu kau hanya bisa katakan 'maaf' dan itu sudah terlambat.

Ada beberapa kemungkinan jatuh cinta, yang pertama di waktu yang tidak tepat, kedua pada orang yang tidak tepat, ketiga waktu dan orang yang tepat namun kau tidak tepat untuknya, lalu yang keempat adalah jatuh cinta untuk selama-lamanya. Celakanya, kemungkinan untuk jatuh cinta selama-lamanya bisa saja bercampur dengan sesalmu. Ya sudah, jangan benci dengan dirimu ataupun malaikat-malaikat yang hadir di hidupmu, cukupkan benci dengan perpisahan-perpisahan yang kau temui.
Read »

Jumat, 21 Oktober 2016

Mau beli iPhone 7? Jangan pilih yang 32GB

iPhone 7
Sumber gambar: Digitaltrends,com

Kamu berniat beli iPhone 7 yang baru rilis tahun ini? Saranku lebih baik membeli iPhone 7 dengan penyimpanan 128GB atau 256GB saja. Pasalnya, iPhone 7 dengan penyimpanan yang paling kecil yakni 32GB dikatakan lambat dalam mentransfer data atau memiliki performa yang lebih buruk dari penyimpanan 128GB dan 256GB.

Bukan omong kosong, hal ini dibuktikan oleh hasil benchmark dan pengujian transfer data oleh youtuber teknologi Hilsenteger pada dua jenis iPhone 7 dengan penyimpanan 32GB dan 256GB.

Di dalam video tersebut, hasil benchmark di iPhone 7 32GB memang jauh lebih buruk dari iPhone 7 256GB. Seharusnya sih tidak akan jauh berbedalah, pasalnya yang berbeda dari spesifikasi kan cuma penyimpanannya saja bukan prosesor atau RAM-nya. Namun, video ini mendapatkan ketidaksempurnaan iPhone 7 32GB yang jauh lebih lambat dari jenis yang lain.

Selain itu, transfer data juga lebih lambat di iPhone 7 32GB. Hal ini dibuktikan Hilsenteger pada video tersebut, ia mengatakan jika iPhone 7 32GB sembilan kali lebih lambat dari kedua jenis iPhone 7 yang memiliki penyimpanan memori lebih tinggi dari 32GB. cek videonya di bawah kalau ndak percaya.


Jadi, setelah melihat video tadi kalian bisa kembali pikirkan atau merenung sejenak jika ingin membeli iPhone 7 yang 32GB. Entar performanya gak bagus nyalahin orang yang jual, padahal aku udah kasih tau lho ya di sini.

Kalau aku sih, kalau gak butuh-butuh banget mending uangnya dibeliin sepeda motor terus diojekin. Cuy, iPhone 7 kisarannya masih Rp 12 juta - Rp 19 juta lho. Jangan kemakan gengsi malah fungsinya gak ada! haha..
Read »

Selasa, 18 Oktober 2016

Butuh jatuh untuk merasakan kerendahan hati lagi

Sumber gambar: daysoftheyear.com

Kata orang hidup itu seperti roda, selalu berputar dan mengubah posisi peran manusia dari bawah ke atas, atas ke bawah atau di bawah terus susah ke atas karena roda yang namanya kehidupan harus parkir dengan waktu yang lama.Ya memang begitu hidup, kalo mau di atas terus jadilah satelit, satelit pun pernah berada di posisi bawah. Tidak ada yang mutlak selalu di atas.

Hal yang sering dialami oleh kebanyakan orang, jika berada di atas, kesombongan selalu saja menjadi tantangan. Karena di posisi ini kita melihat semua yang ada di bawah menjadi kecil akhirnya mengecilkan semua peran di bawahnya. Padahal sekecil apapun perannya, penting untuk keseimbangan kehidupan.

Karena itu, beruntung orang yang memiliki kerendahan hati, posisi inilah yang akan menempa kekuatan kerendahan hatinya. Ia akan berjuang mengalahkan kesombongan, karena ia tau posisi atas rentan jatuh dan ambruk sampai berkeping.

Kerendahan hati adalah pagarnya, jika posisimu di atas maka butuh pagar untuk membatasi batas mana yang tidak boleh dilewati agar tidak terjatuh. Bukan hanya itu, kerendahan hati juga bisa menjadi sebuah parasut yang menyelamatkanmu saat terjatuh, setidaknya jatuhmu ndak terlalu sakit.

Jadi, tetaplah rendah hati di manapun posisimu. Tetaplah memijak bumi walaupun sekarang posisimu mencapai langit. Karena jika kerendahan hati kau tinggalkan, maka butuh jatuh untuk kembali belajar kerendahan hati. Terjatuh dari atas hanya masalah waktu, tidak ada yang mutlak berada di atas kecuali kamu Tuhan.
Read »

Copyright © Lingkar Cerita

Designed by